Tema & Sub Tema

Tema Umum : “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Sumatera Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan”  
Ruang Lingkup : Wilayah Sumatera
Latar Belakang Pemilihan Tema:

  1. Prospek pelemahan ekonomi global dan harga komoditas pada 2025, membutuhkan sinergi bauran kebijakan (moneter-fiskal-SSK-sektoral) untuk memperkuat stabilitas dan mendukung keberlanjutan tranformasi ekonomi Sumatera.
  2. Ekonomi Sumatera yang belum sepenuhnya kembali ke path pertumbuhan pre-COVID, masih membutuhkan faktor daya ungkit, khususnya dari sektor yang menyerap tenaga kerja dan berdaya saing, serta infrastruktur fisik maupun non fisik.
  3. Ketahanan pangan memiliki peran strategis dalam mendukung stabilitas ekonomi, termasuk dari sisi pengendalian inflasi di Sumatera, yang disertai dengan dukungan dari  hilirisasi pangan sebagai bagian dari transformasi ekonomi Sumatera.
  4. Guna memperkuat resiliensi permintaan domestik, diperlukan upaya meningkatkan perdagangan LN maupun DN, serta menarik investasi strategis di wilayah Sumatera.
  5. Transformasi sektor riil perlu didorong untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perekonomian, salah satunya dari dukungan digitalisasi. 

Adapun pilihan topik Karya Ilmiah 6th SUMATRANOMICS 2025 adalah sebagai berikut:

  1. Bauran Kebijakan Moneter-Makroprudensial-Fiskal dalam Mendukung Perekonomian Daerah
    1. Peran dan sinergi bauran kebijakan moneter-makroprudensial dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung perekonomian daerah.
    2. Sinergi pengendalian inflasi di daerah dalam mendukung stabilitas makroekonomi dan peningkatan efisiensi perekonomian.
    3. Optimalisasi fiskal sebagai daya ungkit perekonomian daerah, melalui alokasi belanja produktif maupun instrumen instrumen insentif fiskal.
  2. Dukungan Pembiayaan dalam Mendorong Kinerja Perekonomian Daerah
    1. Isu strategis dan tantangan dari aspek pembiayaan perekonomian daerah.
    2. Peluang, tantangan dan strategi perluasan sumber pembiayaan ekonomi daerah dari kredit perbankan maupun lembaga keuangan non bank.
    3. Peran pembiayaan hijau guna mendukung sustainabilitas perekonomian daerah.
  3. Peran Ketahanan Pangan dalam Perekonomian dan Pengendalian Inflasi di Daerah
    1. Peluang, tantangan dan strategi dari ketahanan pangan, termasuk dari program swasembada pangan yang menjadi salah satu fokus Asta Cita.
    2. Dukungan ketahanan pangan pada program pengendalian inflasi yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi di daerah.
    3. Prospek ketahanan pangan dalam mendorong kinerja neraca perdagangan 
    4. Sinergi kebijakan daerah maupun nasional yang dibutuhkan dalam mendukung ketahanan maupun swasembada pangan.
  4. Kebijakan Perdagangan dan Investasi Daerah dalam Mendukung Perekonomian Daerah
    1. Peluang, tantangan, dan strategi mendorong perdagangan internasional (LN) maupun domestik (DN), serta investasi baik PMA maupun PMDN, di tengah tren deglobalisasi dan krisis geopolitik. 
    2. Penguatan local value chain guna mendorong kinerja perdagangan LN dan DN, serta mendukung aglomerasi ekonomi yang dapat menarik investasi.
    3. Prospek pengembangan sumber ekonomi baru, (a.l. sektor pariwisata, ekonomi kreatif) yang dapat memberikan dampak pada kinerja perdagangan dan investasi di daerah.
    4. Dukungan infrastruktur fisik & SDM dalam memperkuat kinerja perdagangan dan investasi di daerah.
    5. Peran stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam mendukung perkembangan sektor perdagangan dan investasi di daerah.
    6. Kebijakan pendukung kinerja perdagangan dan investasi pada komoditas utama regional Sumatera, khususnya dalam mendukung program hilirisasi pangan, minerba.
  5. Transformasi Sektor Riil dan Digitalisasi Ekonomi di Daerah
    1. Transformasi sektor riil dan digitalisasi ekonomi dalam kerangka peningkatan produktivitas, efisiensi dan inklusi ekonomi.
    2. Peran ekonomi syariah dan ekonomi kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dan pendukung transformasi sektor riil. 
    3. Dampak dari transformasi sektor riil dan digitalisasi ekonomi, termasuk dari program digitalisasi sistem pembayaran di daerah, khususnya program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan QRIS.
    4. Kendala dan strategi dalam mendorong perluasan program ETPD dan QRIS, maupun transaksi pembayaran real-time lainnya di daerah
    5. Bentuk sinergi yang dibutuhkan dalam mendorong transformasi sektor riil dan digitalisasi ekonomi, khususnya di bidang hilirisasi, perdagangan serta investasi.