Analisis Media Sosial Tiktok Dalam Peningkatan Pariwisata Dan UMKM Di Wilayah Sumatera
Pengembangan sektor pariwisata memiliki potensi besar dalam menunjang perekonomian daerah. Pariwisata tidak hanya menarik wisatawan domestik dan internasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti perhotelan, kuliner, kerajinan tangan, dan transportasi. Ketika pariwisata berkembang, lapangan kerja baru tercipta, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan tujuan untuk mengeksplorasi bagaimana strategi pariwisata daerah dapat dirancang dan dioptimalkan melalui pemanfaatan media sosial TikTok dalam menarik minat wisatawan dan mengubahnya menjadi kunjungan nyata. Hasil ditemukan dengan metode campuran (mix method) yang mengkolaborasikan antara kualitatif dan kuantitatif. Sehingga menemukan hasil bahwa TikTok memungkinkan konten tentang destinasi wisata di Sumatera menjadi viral dalam waktu singkat. Peningkatan jumlah wisatawan yang didorong oleh promosi melalui TikTok langsung berdampak pada perekonomian lokal. Kunjungan wisatawan tidak hanya meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata itu sendiri, tetapi juga menggerakkan sektor-sektor terkait seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan kerajinan tangan. Banyak Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM) di Sumatera yang mendapat manfaat dari meningkatnya kunjungan wisatawan, yang berdampak positif pada pendapatan mereka. Peningkatan jumlah wisatawan dapat menarik investor untuk membangun fasilitas dan infrastruktur penunjang lainnya.
Indonesia memiliki 112,98 juta pengguna TikTok yang menjadikannya sebagai terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (Databoks, 2023). Sumatera memiliki peran penting dalam konteks geografis, ekologis, dan ekonomi negara ini. Selain itu, pariwisata dan UMKM yang dikelola dengan baik dapat memperkuat identitas budaya dan memperkenalkan kekayaan alam serta budaya daerah kepada dunia luar. Hal ini mendorong upaya pelestarian budaya dan lingkungan yang berkelanjutan, yang pada gilirannya memperkuat daya tarik wisata itu sendiri. Untuk mencapai manfaat maksimal, penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk bekerja sama dalam merancang strategi pariwisata yang terarah, dengan mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Ekonomi Sumatera menunjukkan dinamika yang menarik di berbagai provinsi, dengan fokus utama pada sektor-sektor seperti pertanian, perdagangan, dan pariwisata yang memberikan kontribusi signifikan terhadap PDRB (Produk Domestik Regonal Bruto). Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi Sumatera, dengan menyumbang sekitar 23,68% dari total PDRB Sumatera pada tahun 2024. (Analisa Daily, 2024)
Sementara itu, Sumatera Barat diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 5,41% pada tahun 2024, didorong oleh sektor pertanian, perikanan, dan juga pariwisata. Sektor pariwisata, khususnya dengan adanya destinasi seperti Kepulauan Mentawai, memainkan peran penting dalam perekonomian daerah ini, terutama setelah pandemi berakhir. Dari segi investasi dan bisnis, tantangan yang dihadapi Sumatera termasuk bagaimana mempertahankan pertumbuhan di tengah situasi global yang tidak menentu serta dampak dari peristiwa alam seperti erupsi gunung yang dapat mempengaruhi sektor pertanian dan pariwisata. Secara keseluruhan, meskipun ada berbagai tantangan, potensi ekonomi Sumatera terus berkembang, terutama dengan fokus pada pengembangan sektor-sektor kunci yang berkelanjutan dan inklusif. (Bisnis.com).
Di era digital ini, media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif untuk mempromosikan destinasi wisata, menghubungkan calon wisatawan dengan pengalaman yang ditawarkan, serta membangun citra positif daerah. Dalam konteks ini pemerintah perlu mengadopsi berbagai strategi media online dengan mengembangkannya kepada, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat setempat untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik destinasi wisata melalui platform media sosial. Ini mencakup penggunaan konten visual yang menarik, seperti foto dan video, pembuatan cerita (storytelling) yang menggugah, hingga kampanye pemasaran yang melibatkan influencer atau pengguna media sosial dengan basis pengikut yang luas.
TikTok merupakan salah satu aplikasi yang sedang populer dan diminati di dunia. TikTok memungkinkan penggunanya membuat video berdurasi 15 detik disertai musik, filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya. Aplikasi ini diluncurkan oleh perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance pertama kali meluncurkan aplikasi yang memiliki durasi pendek yang bernama Douyin. Hanya dalam waktu 1 tahun, Douyin memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video setiap hari. Popularitas Douyin yang tinggi membuatnya melakukan perluasan ke luar China dengan nama TikTok.
Pengguna TikTok dari berbagai kalangan, mulai dari turis lokal hingga influencer yang mampu membuat konten yang popular, kreatif, dan mempu menarik perhatian penggunanya secara luas. Misalnya video tentang Danau Toba, Bukittinggi, atau Taman Nasional Gunung Leuser yang diunggah di TikTok bisa mendapatkan jutaan penayangan dalam waktu singkat. Hal ini meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keindahan Sumatera, mendorong minat untuk mengunjungi destinasi-destinasi tersebut, dan pada akhirnya meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Banyak UMKM di Sumatera yang mendapat manfaat dari meningkatnya kunjungan wisatawan, yang berdampak positif pada pendapatan mereka. Peningkatan jumlah wisatawan dapat menarik investor untuk membangun fasilitas dan infrastruktur penunjang lainnya.
Meskipun TikTok memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi dan pariwisata di Sumatera, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kebutuhan untuk memastikan bahwa promosi melalui TikTok dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan atau budaya lokal. Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya perlu bekerja sama untuk mengelola dampak pariwisata yang meningkat agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.