GESIT: Revolusi Non-Tunai yang Mengubah Wajah Sumatera!
Bayangkan jika semua transaksi pembelian Anda, dari mulai membeli sarapan di pasar hingga membayar tiket transportasi perjalanan, bisa dilakukan hanya dengan beberapa kali sentuhan pada ponsel tanpa perlu gerakan berlebihan dari tubuh Anda. Kini, bayangan itu bukan lagi impian. Berbagai program non tunai terus diluncurkan untuk memastikan layanan yang cepat, mudah, murah, aman dan handal (cemumuah) oleh konsumen. Meski demikian, faktor akseptansi konsumen perlu terus didorong melalui peningkatan literasi keuangan digital, disamping upaya perbaikan infrastruktur digital.
GESIT, atau Gerakan Sumatera Tingkatkan Non Tunai difokuskan untuk merevolusi cara masyarakat bertransaksi dan memperkenalkan era baru digitalisasi keuangan di Sumatera. GESIT merupakan sinergi program untuk mendorong penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di seluruh wilayah Sumatera. GESIT bertujuan untuk mempercepat transformasi pembayaran non-tunai di semua lapisan masyarakat, mulai dari pedagang pasar tradisional hingga sektor strategis seperti pendidikan, transportasi serta pariwisata. GESIT hadir di tengah masyarakat guna membawa kemudahan yang nyata, diantaranya program transaksi non tunai di pasar-pasar tradisional di Sumatera. Selain itu, sejumlah kampanye program GESIT, seperti QRIS Bestie dan QRIS Berwisata juga memberikan insentif ke konsumen untuk beralih ke pembayaran non-tunai. Khusus program kampanye QRIS Bestie yang menyasar civitas akademika di seluruh Sumatera, perluasan pembayaran non tunai juga dilakukan di luar kampus melalui layanan pembayaran transportasi menuju kampus. Selain itu, melalui program QRIS Ajib (Antar Jemput Naik Transportasi Publik), masyarakat juga dapat melakukan pembayaran angkutan umum dengan memindai QRIS. Tidak ada lagi repot menunggu uang kembalian, tidak ada lagi kesulitan mencari uang receh.
Kesuksesan GESIT tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kolaborasi. Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga pelaku bisnis, untuk memastikan revolusi program GESIT berjalan lancar. Dalam kampanye QRIS Berwisata, kolaborasi dengan komunitas pariwisata lokal dan pemerintah daerah membuat industri pariwisata di Sumatera semakin terintegrasi dengan ekosistem digital. Salah satu lokasi program percontohan yang diinisiasi adalah program Desa Wisata Digital Sait Buttu Kabupaten Simalungun sebagai salah satu penopang destinasi wisata superprioritas Danau Toba. Wisatawan di lokasi desa wisata tersebut dapat membayar layanan wisata, membeli suvenir, dan membayar tiket masuk hanya dengan satu kali pindai QRIS. Kolaborasi bersama Pemkab Simalungun, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Sait Buttu dan Bank Indonesia Pematangsiantar berhasil menciptakan solusi transaksi yang cemumuah.
Kinerja GESIT terlihat dari data yang ada hingga Juli 2024, dimana volume transaksi QRIS di Sumatera sudah mencapai 299 juta. Capaian ini melampaui target awal sebesar 185 juta transaksi. Hal ini turut menandakan bahwa masyarakat semakin terbuka dengan perubahan dan merasakan manfaat nyata dari pembayaran non-tunai. Revolusi non tunai melalui GESIT akan terus diperkuat dengan target yang lebih agresif dan kolaborasi yang lebih kuat. Hal ini diyakini akan mengubah bagaimana masyarakat Sumatera bertransaksi, berinteraksi, dan menikmati layanan publik. GESIT membawa Sumatera ke era baru di mana transaksi non-tunai menjadi norma, bukan pengecualian. Hal ini juga menjadi bagian dari perjalanan menuju masa depan digitalisasi keuangan yang lebih inklusif dan modern.