Konstruksi JTTS Tetap Berlanjut, Backbone Sumatera Semakin Kuat!

Pada 10 Februari 2025, melalui Perpres No.12 Tahun 2025 Presiden Prabowo Subianto menerbitkan RPJMN 2025-2029. Salah satu hal yang menarik dari penerbitan dokumen tersebut adalah penyampaian daftar indikasi 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029. Adapun 77 PSN tersebut nantinya akan disinkronisasi dengan daftar PSN yang sebelumnya terbit pada Permenko Ekonomi No.12 Tahun 2025. Secara spasial, Dari 77 PSN yang terdapat pada RPJMN 2025-2029, 21 PSN baru direncanakan akan dilaksanakan di Wilayah Sumatera.

Salah satu PSN yang tetap eksis baik pada dokumen RPJMN 2025-2025 dan Permenko Ekon No.12 Tahun 2025 adalah konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Konstruksi jalan tol yang direncanakan menghubungkan antara Provinsi Lampung sampai dengan Provinsi Aceh tersebut terbagi ke dalam 4 tahap. Adapun pembangunan tahap 1 telah selesai sepenuhnya pada tahun 2024 dan akan berlanjut pada penyelesaian tahap 2 pada 2025. Hingga Februari 2025, JTTS yang sedang dalam konstruksi adalah sepanjang ±1.235 km dan terus berlanjut.

Pada 2025, fokus penyelesaian JTTS tahap 2 masih membutuhkan dukungan khususnya dalam pembebasan lahan. Adapun ruas yang akan terus dikebut pengerjaannya diantaranya adalah ruas Belitung – Tempino – Jambi (Seksi Betung – Bayung Lencir, Seksi Tempino – Ness) dengan target konstruksi sepanjang 43,6 km, ruas Rengat – Pekanbaru (Seksi Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) dengan target konstruksi sepanjang 10,9 km, dan ruas Palembang – Betung (bagian dari ruas jalan tol Kayu Agung – Palembang – Betung) dengan target konstruksi sepanjang 37,6 km. Secara total panjang ruas JTTS yang ditargetkan akan terbangun pada tahun 2025 sepanjang 92,1 km. Adapun tantangan utama yang dapat menjadi faktor penahan penyelesaian proyek JTTS tahap 2 adalah pembebasan lahan. Dalam mengantisipasi hal tersebut, koordinasi antar pihak terkait dipandang krusial dan perlu terus didukung.

Dengan pembangunan JTTS yang terus berlanjut dan diharapkan semakin terakselerasi, backbone ekonomi Sumatera juga akan semakin kuat. JTTS yang telah dan akan dibangun memainkan peran yang sangat krusial dalam meningkatkan konektivitas dan integrasi ekonomi di Pulau Sumatera. Sebagai infrastruktur vital, JTTS bukan hanya akan mempersingkat waktu tempuh antara provinsi-provinsi yang terhubung, tetapi juga akan menurunkan biaya logistik yang selama ini menjadi hambatan utama bagi sektor perdagangan dan industri. Dengan tersambungnya konektivitas tol lintas Sumatera ini, distribusi barang maupun jasa akan menjadi lebih efisien, lebih cepat, serta mengurangi ketergantungan pada moda transportasi lain yang lebih terbatassaat ini. Keseluruhan hal tersebut akan meningkatkan daya saing produk-produk Sumatera baik di pasar domestik maupun internasional.

Lebih dari sekedar jalan, pembangunan JTTS juga membuka peluang ekonomi yang sangat besar dengan adanya efek pengganda. Wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi akan mendapatkan akses lebih mudah ke pasar yang lebih luas, mendorong perkembangan sektor-sektor seperti perdagangan, pariwisata, dan manufaktur. Pertumbuhan ekonomi akan tersebar lebih merata, karena kawasan-kawasan di sepanjang jalan tol berpotensi menjadi pusat-pusat ekonomi baru. Selain itu, adanya infrastruktur ini akan memicu investasi lebih banyak, baik dari dalam maupun luar negeri, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. JTTS tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga membuka peluang bagi Sumatera untuk lebih terhubung dengan perekonomian global, menjadikannya sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments