Latar Belakang

Upaya peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) Pertanian Sumatera dengan pangsa terbesar dalam PDRB, masih menjadi prioritas ke depan. Pada 2024, LU Pertanian di wilayah Sumatera mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,18% (yoy), lebih rendah dari tahun 2023 sebesar 3,14% (yoy) dan juga dibandingkan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir di periode pre-pandemi (2015-2019) sebesar 3,68% (yoy). Hal ini diidentifikasi terkait dengan terbatasnya peningkatan produktivitas dan adanya alih fungsi lahan pertanian pangan, yang turut berpengaruh pada rendahnya serapan tenaga kerja. Andil serapan tenaga kerja LU Pertanian menurun tajam terutama di periode pasca pandemi. Selain itu, regenerasi petani muda menjadi isu yang terus muncul dan menjadi perhatian bersama. Stigma pendapatan petani yang rendah, keterbatasan modal, dan ketidakpastian pasar membuat banyak kaum muda belum tertarik pada sektor pertanian.

Di tengah dukungan berbagai pihak dalam penyediaan prasarana dan sarana pertanian modern, penguatan SDM pertanian menjadi kunci ke depan. Upaya mempromosikan sistem pertanian modern dan berkelanjutan ke petani muda perlu terus dilakukan, agar proses adopsi dapat berjalan cepat dan memberikan dampak pada peningkatan produktivitas. Pemerintah sendiri telah menjalankan program petani milenial, yang memberikan kesempatan kalangan milenial untuk mengolah lahan pertanian dengan basis teknologi dan inovasi. Keberlanjutan dan kesuksesan program ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam konteks perluasan (scaling-up), penguatan program maupun peningkatan efektivitasnya. Dalam kaitan tersebut, dibutuhkan adanya wadah untuk menampung inovasi pertanian khususnya dari petani muda maupun mahasiswa/i yang memiliki minat pada budi daya pertanian.

Sebagai flagship event Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sumatera Utara, Sumatranomics dapat berperan dalam menyediakan wadah dimaksud dan kesempatan untuk berkompetisi guna menghasilkan inovasi yang dapat diimplementasikan secara efektif maupun efisien. Melalui wadah yang difasilitasi Sumatranomics, dapat pula didorong sinergi antar sejumlah stakeholders terkait baik dari pemerintah, akademisi, maupun pelaku usaha, dalam mendukung implementasi, pengembangan maupun perluasan dari inovasi yang dihasilkan.

Call for Innovation Sumatranomics 2025 merupakan satu kebaruan event dari sebelumnya yang difokuskan pada Call for Paper. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah dan apresiasi dalam mendorong penciptaan inovasi, baik produk, teknologi, atau model bisnis, yang akan memberikan manfaat pada perkembangan pertanian di wilayah Sumatera. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi dalam mendukung kinerja pertanian maupun arah kebijakan ketahanan pangan ke depan. Call for Innovation Sumatranomics tahun 2025 juga menjadi bagian dari penguatan peran Bank Indonesia dalam sinergi kebijakan dengan pemerintah baik di tingkat regional Sumatera maupun pusat.