Viscose Rayon, Komoditas Strategis untuk Mendorong Perekonomian Indonesia

Industri viscose rayon telah menjadi salah satu sektor strategis dalam rantai nilai global industri tekstil. Sebagai serat yang dihasilkan dari sumber alami, yaitu bubur kayu (pulp), viscose rayon semakin diakui sebagai alternatif tekstil ramah lingkungan dibandingkan dengan serat sintetis yang berbahan dasar minyak bumi. Keunggulannya dalam hal biodegradabilitas, serta kemampuannya untuk diproduksi dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan, menjadikan viscose rayon sangat diminati masyarakat khususnya yang semakin memperhatikan sustanability dan kelestarian lingkungan.

Tren Global Industri Viscose Rayon

Proyeksi Pertumbuhan Produksi Viscose Rayon

Berdasarkan laporan dari Fortune Business Research, permintaan viscose rayon global diproyeksikan akan mencapai US$24,6 miliar pada tahun 2032, meningkat signifikan dari yang sebelumnya senilai US$16,25 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 4,7% selama periode perkiraan tersebut. Asia Pasifik mendominasi pasar viscose rayon dengan pangsa pasar sebesar 76,4% pada tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari negara-negara besar seperti China, India, dan Indonesia yang memiliki industri tekstil yang berkembang pesat dan terus berkembang.

Kegunaan Viscose Rayon yang Beragam

Rantai Produksi Viscose Rayon

 

Viscose rayon adalah serat serbaguna yang digunakan dalam berbagai aplikasi berkat sifatnya yang lembut, ringan, dan berpori. Dalam industri tekstil, viscose rayon sering digunakan dalam pembuatan berbagai jenis pakaian, mulai dari pakaian sehari-hari hingga pakaian formal karena selain lembut dan nyaman, viscose rayon juga memiliki tampilan yang halus dan elegan.

Selain itu, pakaian olahraga juga memanfaatkan serat viscose karena kemampuannya dalam menyerap kelembapan yang baik dan memberikan kenyamanan saat digunakan dalam aktivitas fisik. Serat viscose juga digunakan dalam berbagai produk tekstil rumah tangga seperti sprei, tirai, selimut, handuk, dan produk rumah lainnya. Keberagaman penggunaan viscose rayon tidak berhenti di pakaian dan tekstil rumah tangga saja, tetapi juga merambah pada produk non-woven seperti tisu basah, pembalut wanita, popok, dan produk kebersihan lainnya.

Dalam dunia medis, karena sifatnya yang higienis, hipoalergenik, dan kemampuan untuk menyerap cairan yang baik, viscose rayon juga digunakan untuk perban, masker medis, dan produk kesehatan lainnya. Dengan berbagai kegunaan ini, viscose rayon menjadi salah satu bahan serat yang sangat diminati dalam berbagai sektor, dari kebutuhan sehari-hari hingga aplikasi teknis di bidang kesehatan dan kebersihan.

Indonesia Produsen Utama Viscose Rayon

Viscose rayon berasal dari 100% serat kayu alami yang dihasilkan dari pohon akasia dan eukaliptus melalui pengolahan produk dissolving pulp. Indonesia, khususnya Pulau Sumatera, memiliki peran strategis dalam industri viscose rayon global karena merupakan salah satu produsen utama pulp berbahan kayu serat pendek. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas hutan tanaman industri (HTI) di Indonesia yang dialokasikan untuk industri pulp mencapai sekitar 3,8 juta hektar pada tahun 2018. Dengan potensi sumber daya yang melimpah ini, Indonesia mampu menyediakan bahan baku yang mendukung keberlanjutan produksi viscose rayon.

Pangsa Pasar Viscose Rayon 2023

 

 

Nilai Ekspor Viscose Rayon Global 2019 – 2023

Menurut data Trade Map, pada tahun 2023 Indonesia menjadi negara pengekspor utama serat viscose di dunia dengan pangsa pasar sebesar 33%, atau senilai US$629,7 juta. Posisi ini menempatkan Indonesia di atas Tiongkok, yang mencatat nilai ekspor sebesar US$466,74 juta, atau 24,46% dari total ekspor viscose global.

 

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments